monggo pinarak... disajikan untuk kemudahan share ilmu bersama... monggo....

Pencarian artikel atau yang lain... monggo...

monggo pinarak segalanya bisa diambil di blog ini, but jangan lupa sertakan arsip alamat dan penciptanya serta jangan lupa tinggalkan komentar dan kritik serta saran. anda segan kami sopan. monggo loh salah ya kebalik,,, anda sopan kami segan heheheh :-)

Kamis, 26 Agustus 2010

Antibiotik Andal dari Lendir Kodok

Monggo....
Geli tapi Bikin Sehat


















PERNAH bayangin kodok imut loncat-loncat beserta lendirnya? Wah, kelihatannya nggak banget deh?! Siapa juga yang nggak geli ngelihat binatang kayak gituan. Lompat-lompat lagi. Tapi, kalau kamu suka update pengetahuan, hewan kecil menggelikan itu punya satu sisi yang membantu dunia kesehatan. Penasaran?!

Seorang dokter bernama Michael Zasloff melakukan penelitian intensif terhadap katak air berjenis african clawed frog. Pada 1980-an Zasloff meneliti seputar kodok. Namun, dia belum membuat penemuan yang cukup fenomenal. Ide itu muncul saat dia melihat sang kodok berenang-renang pada akuarium percobaannya.

Saat itu dia melihat luka yang dibuatnya beberapa hari sebelumnya hilang tanpa bekas. Dari situlah dia mulai meneliti apa yang dimiliki sang kodok air tersebut sehingga bisa memulihkan diri dari lukanya. Padahal, Zasloff mengisi akuarium itu dengan beragam bakteri yang bisa membuat luka tambah parah.

Zasloff melakukan peneltian lanjutan lima bulan penuh. Dia sukses mengisolasi dua antibiotik natural dari kulit kodok tersebut. Zasloff menyadari antibiotik dari kulit kodok itu berhasil membunuh nggak hanya sebagian besar bakteri. Namun, juga jamur serta parasit. Bahkan, dia mencium indikasi antibiotik tersebut bisa menyembuhkan kanker.

Penemuan dua protein peptida tersebut dia namakan dengan magainins. Dalam bahasa Hebrew, itu berarti tameng atau perisai. Fungsinya melindungi dari penyakit. Otomatis penemuan yang berawal dari ketidaksengajaan tersebut banyak dibandingkan dengan penemuan penisilin oleh Alexander Fleming. Namun, Zasloff menyadari bahwa itu belum bisa menggeser penisilin.

"Ini mainan saya sejak kecil, namun masih harus diperdalam lagi. Penemuan ini sudah menjadi impian saya untuk bisa dikembangkan bagi manusia," ujar Zasloff. Selain obat dari kulit kodok, makhluk menjijikkan seperti belatung bisa membuat bakteri-bakteri di luka menjadi hilang. Penyembuhan luka pun nggak makan waktu lama. Keren!

Terapi itu disebut dengan maggot debridement theraphy (MDT). Kemampuan dari belatung dalam memakan bakteri itulah yang dimanfaatkan pada terapi tersebut. Syaratnya, belatung yang dibubuhkan pada luka dalam keadaan steril. Dengan demikian, nggak menambah bakteri baru pada luka.

Terapi yang menggunakan belatung dilakukan sejak 1860-an. Yaitu, kala perang sipil melanda Amerika Serikat. Fakta unik ditemukan petugas medis pasukan konfederasi kedua Dr J.F. Zacharias. Dia melihat luka-luka prajurit yang digerogoti belatung justru mengalami perkembangan yang baik.

"Belatung dalam sehari bisa membersihkan luka lebih baik daripada obat-obat lainnya. Saya yakin sudah menyelamatkan banyak nyawa berkat belatung ini," ujarnya. Alam memang adil. Apa pun punya kelemahan dan kelebihan masing-masing. (che/bs/c10/kkn)

---

Need 2 Know

Pengobatan unik untuk penyakit kanker dilakukan Dr Willie. Dia adalah dokter ahli pengobatan dengan herbal TCM di Jakarta. Dia menggunakan lendir katak sebagai core material pengobatan alternatifnya untuk penyakit kanker. Dengan media infus, terapi itu bersifat seperti kemoterapi. Namun, tidak sepanas kemoterapi pada umumnya. Sebab, ramuannya mengandung cinobufacini (lendir katak) atau kanglaite (biji jali) maupun ginseng merah, yang bisa menguatkan badan.

Bekicot bisa mengobati sakit gigi lho. Caranya: Lubangi bagian yang paling lancip dari bekicot di belakangnya. Bagian yang kita lubangi itu akan mengeluarkan cairan. Teteskan cairan itu pada kapas, lalu sumbatkan kapas tersebut pada bagian gigi yang bolong dan sakit.

Di Amerika Serikat, sejak 2004 Food and Drugs Association (FDA) mengizinkan dilakukannya terapi lintah untuk melancarkan peredaran darah dari dan menuju jantung. Air liur lintah juga bermanfaat untuk membuka jaringan darah yang beku. Di Indonesia ada klinik terapi lintah. Setiap pasien yang ingin melakukan terapi ini harus merogoh kocek Rp 2 juta. Hmm...

Dr Muhammad M. El Samahy (Universitas Al Azhar, Mesir) dalam artikelnya mengungkapkan, ketika lalat dicelupkan seluruhnya ke dalam air, terjadi perubahan tekanan osmosis. Hal itu mengakibatkan sel pecah dan memercikkan mikroba-mikroba istimewa yang mengandung obat.
http://www.jawapos.com/deteksi/index.php?act=showpage&kat=9&subkat=38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo berkomentar