Monggo....
PERNAH bayangin kodok imut loncat-loncat beserta  lendirnya? Wah, kelihatannya nggak banget deh?! Siapa juga yang nggak  geli ngelihat binatang kayak gituan. Lompat-lompat lagi. Tapi, kalau  kamu suka update pengetahuan, hewan kecil menggelikan itu punya  satu sisi yang membantu dunia kesehatan. Penasaran?!
Seorang  dokter bernama Michael Zasloff melakukan penelitian intensif terhadap  katak air berjenis african clawed frog. Pada 1980-an Zasloff  meneliti seputar kodok. Namun, dia belum membuat penemuan yang cukup  fenomenal. Ide itu muncul saat dia melihat sang kodok berenang-renang  pada akuarium percobaannya. 
Saat itu dia melihat luka yang  dibuatnya beberapa hari sebelumnya hilang tanpa bekas. Dari situlah dia  mulai meneliti apa yang dimiliki sang kodok air tersebut sehingga bisa  memulihkan diri dari lukanya. Padahal, Zasloff mengisi akuarium itu  dengan beragam bakteri yang bisa membuat luka tambah parah.
Zasloff  melakukan peneltian lanjutan lima bulan penuh. Dia sukses mengisolasi  dua antibiotik natural dari kulit kodok tersebut. Zasloff menyadari  antibiotik dari kulit kodok itu berhasil membunuh nggak hanya sebagian  besar bakteri. Namun, juga jamur serta parasit. Bahkan, dia mencium  indikasi antibiotik tersebut bisa menyembuhkan kanker.
Penemuan  dua protein peptida tersebut dia namakan dengan magainins. Dalam  bahasa Hebrew, itu berarti tameng atau perisai. Fungsinya melindungi  dari penyakit. Otomatis penemuan yang berawal dari ketidaksengajaan  tersebut banyak dibandingkan dengan penemuan penisilin oleh Alexander  Fleming. Namun, Zasloff menyadari bahwa itu belum bisa menggeser  penisilin.
"Ini mainan saya sejak kecil, namun masih harus  diperdalam lagi. Penemuan ini sudah menjadi impian saya untuk bisa  dikembangkan bagi manusia," ujar Zasloff. Selain obat dari kulit kodok,  makhluk menjijikkan seperti belatung bisa membuat bakteri-bakteri di  luka menjadi hilang. Penyembuhan luka pun nggak makan waktu lama. Keren!
Terapi  itu disebut dengan maggot debridement theraphy (MDT). Kemampuan  dari belatung dalam memakan bakteri itulah yang dimanfaatkan pada terapi  tersebut. Syaratnya, belatung yang dibubuhkan pada luka dalam keadaan  steril. Dengan demikian, nggak menambah bakteri baru pada luka.
Terapi  yang menggunakan belatung dilakukan sejak 1860-an. Yaitu, kala perang  sipil melanda Amerika Serikat. Fakta unik ditemukan petugas medis  pasukan konfederasi kedua Dr J.F. Zacharias. Dia melihat luka-luka  prajurit yang digerogoti belatung justru mengalami perkembangan yang  baik.
"Belatung dalam sehari bisa membersihkan luka lebih  baik daripada obat-obat lainnya. Saya yakin sudah menyelamatkan banyak  nyawa berkat belatung ini," ujarnya. Alam memang adil. Apa pun punya  kelemahan dan kelebihan masing-masing. (che/bs/c10/kkn)
--- 
Need 2 Know 
Pengobatan unik untuk penyakit kanker dilakukan Dr Willie. Dia  adalah dokter ahli pengobatan dengan herbal TCM di Jakarta. Dia  menggunakan lendir katak sebagai core material pengobatan  alternatifnya untuk penyakit kanker. Dengan media infus, terapi itu  bersifat seperti kemoterapi. Namun, tidak sepanas kemoterapi pada  umumnya. Sebab, ramuannya mengandung cinobufacini (lendir katak)  atau kanglaite (biji jali) maupun ginseng merah, yang bisa  menguatkan badan. 
Bekicot bisa mengobati sakit gigi lho.  Caranya: Lubangi bagian yang paling lancip dari bekicot  di belakangnya. Bagian yang kita lubangi itu akan mengeluarkan cairan.  Teteskan cairan itu pada kapas, lalu sumbatkan kapas tersebut pada  bagian gigi yang bolong dan sakit.
Di Amerika Serikat,  sejak 2004 Food and Drugs Association (FDA) mengizinkan dilakukannya  terapi lintah untuk melancarkan peredaran darah dari dan menuju jantung.  Air liur lintah juga bermanfaat untuk membuka jaringan darah yang beku.  Di Indonesia ada klinik terapi lintah. Setiap pasien yang ingin  melakukan terapi ini harus merogoh kocek Rp 2 juta. Hmm...
Dr  Muhammad M. El Samahy (Universitas Al Azhar, Mesir) dalam artikelnya  mengungkapkan, ketika lalat dicelupkan seluruhnya ke dalam air, terjadi  perubahan tekanan osmosis. Hal itu mengakibatkan sel pecah dan  memercikkan mikroba-mikroba istimewa yang mengandung obat.
http://www.jawapos.com/deteksi/index.php?act=showpage&kat=9&subkat=38
 Baca Selengkapnya...

 
